Hai temen-temen kita ketemu lagi, seperti biasa dalam
tulisan saya di awali oleh do’a supaya berkah setuju ya temen-temen,
semoga temen-temen pembaca semua pada hari ini di
lapangkan semua urusannya, semakin bertambah
keimanannya dan sehat selalu amin.......
Apa yang
terbersit di benak anda manakala melihat gambar di atas? Sadarkah anda bahwa
salah satu hal terpenting dalam kehidupan adalah kemampuan untuk melihat? Jika
menyadarinya, sudahkan anda memikirkan tanda-tanda lain yang terkandung dalam
mata anda?
Mata adalah
sepotong bukti yang paling nyata bahwa makhluk-makhluk hidup diciptakan. Semua
organ penglihatan, termasuk mata binatang dan mata manusia, merupakan contoh
yang sangat menonjol perihal rancangan yang sempurna. Organ istimewa ini amat
rumit sampai-sampai mengungguli peralatan tercanggih di dunia ini.
Supaya mata dapat
melihat, semua bagiannya harus bekerja sama secara serasi. Sebagai misal, jika
mata kehilangan kelopak, tetapi masih mempunyai semua bagian lain seperti
kornea, selaput penghubung, selaput pelangi, biji mata, lensa mata, retina,
selaput koroid, urat mata, dan kelenjar airmata, itu pun sudah amat rusak dan
akan segera kehilangan fungsi penglihatannya. Begitu pula, jika produksi
airmata berhenti, maka mata akan segera kering dan menjadi buta kendati semua
organ lain masih ada.
'Rantai
kebetulan' yang diajukan oleh para evolusionis kehilangan semua maknanya
menghadapi susunan rumit ini. Mustahil menjelaskan keberadaan mata kecuali
sebagai zat ciptaan istimewa. Mata itu memiliki sistem rumit dengan banyak
bagian dan, sebagaimana dibahas di atas, semua bagian pembentuk ini pasti
menjadi ada pada waktu yang sama. Mustahil mata yang setengah-jadi berfungsi
pada 'setengah melihat'. Pada keadaan-keadaan semacam ini, peristiwa
penglihatan tak bisa berlangsung sama sekali. Seorang ilmuwan evolusionis
menerima kebenaran ini:
Ciri umum mata
dan sayap adalah hanya berfungsi jika tersusun sepenuhnya. Dengan kata lain,
mata yang setengah-jadi tidak bisa melihat; burung dengan sayap setengah-sayap
tidak dapat terbang.
Dalam hal ini,
kita menghadapi lagi pertanyaan yang sangat penting: siapa yang menciptakan
semua unsur mata sekaligus?
Pemilik mata
tentu saja bukan orang yang membuat putusan mengenai pembentukannya. Karena
bagi yang tiada berpengetahuan tentang seperti apakah penglihatan itu tidak
mungkin berhasrat untuk mempunyai organ penglihatan dan melekatkannya pada
tubuhnya. Jadi, kita harus menerima keberadaan Pemilik Yang Maha Bijaksana yang
menciptakan makhluk hidup dengan indera seperti penglihatan, pendengaran, dan
sebagainya. Ada pernyataan lain bahwa sel-sel yang tak bernyawa bisa mencapai
fungsi yang mensyaratkan nyawa seperti penglihatan dan pendengaran dengan
kehendak dan upaya mereka sendiri. Sangatlah jelas bahwa ini mustahil. Dalam
Al-Qur'an, dinyatakan bahwa penglihatan dilimpahkan kepada makhluk hidup oleh
Allah:
Katakanlah:
Dialah Yang telah menjadikan kamu dan membuatkan untuk kamu pendengaran,
penglihatan, dan hati nurani; sedikit sekali kamu bersyukur. (Surat al-Mulk, 23)

Comments
Post a Comment