Skip to main content

MENGENAL ALLAH EPISODE 3



Hai temen-temen kita ketemu lagi, seperti biasa dalam tulisan saya di awali oleh do’a supaya berkah setuju ya temen-temen,

semoga temen-temen pembaca semua pada hari ini  semakin bertambah keimanannya, dilancarkan rejekinya dan sehat selalu amin.......

Jutaan jenis hewan dan tumbuhan yang terdapat di dunia ini hadir sebagai ayat yang membuktikan keberadaan dan kemungkinan Pencipta kita.

Semua makhluk hidup ini sejumlah kecilnya akan kita bahas di sini sebagai contoh pantas untuk diperiksa sendiri-sendiri. Mereka semua memiliki sistem tubuh yang berlainan, taktik pertahanan yang beragam, cara makan yang unik, dan metode perkembangbiakan yang menarik. Sayangnya, tidak mungkin memaparkan semua sifat mereka dalam sejilid buku. Berjilid-jilid ensiklopedi pun tidak akan cukup untuk tugas ini.

Akan tetapi, sedikit contoh yang akan kita bahas di sini pun akan memadai untuk membuktikan bahwa kehidupan di bumi tidak mungkin dijelaskan dengan mengatakannya kejadian kebetulan.

Bila anda mempunyai 450-500 telur dan harus melindunginya dari ancaman lingkungan, apa yang akan anda lakukan? Langkah terbijak bagi anda adalah mengambil tindakan pencegahan supaya tidak terpencar berhamburan, umpamanya karena angin atau faktor lingkungan lainnya. Dengan menjadi hewan yang menelurkan kebanyakan telurnya pada satu waktu (450-500), ulat sutera menggunakan cara yang sangat cerdas untuk melindungi telur-telurnya: ulat sutera itu menyatukan telur-telur tersebut dengan zat kental (benang) yang dikeluarkannya untuk mencegah supaya telur-telur itu tidak terpencar ke sekitarnya.

Ulat-ulat yang memunculkan telur-telur mereka mula-mula mendapati cabang yang aman bagi mereka sendiri dan kemudian mengikatkannya dengan benang yang sama. Lalu, untuk mengembangbiakkan mereka sendiri, mereka mulai memintal kepompong dengan benang yang mereka keluarkan. Untuk melengkapi proses ini, diperlukan waktu 3-4 hari bagi ulat yang baru membuka mata menatap kehidupan. Selama jangka waktu ini, ulat itu membuat ribuan putaran dan menghasilkan benang sepanjang rata-rata 900-1500 meter. Pada akhir proses ini, mulailah tugas baru sebagai bagian dari metamorfosis untuk menjadi kupu-kupu yang anggun seperti gambar di bawah



Tindakan yang dilakukan oleh ulat sutera induk untuk melindungi telur-telurnya atau pun perilaku ulat mungil tanpa kesadaran, pendidikan, atau pengetahuan tersebut tidak bisa dijelaskan oleh teori evolusi. Khususnya, ajaibnya kemampuan si induk untuk menghasilkan benang yang dipakai untuk mengamankan telur-telurnya. Pengetahuan ulat yang baru lahir tentang lingkungan yang paling cocok bagi dirinya sendiri, pemintalan kepompongnya yang sesuai dengan hal ini, pelaksanaan metamorfosisnya, dan kehadirannya melalui metamorfosis yang tanpa masalah ini berada di luar pemahaman manusia. Karenanya, kita bisa mengatakan ala kadarnya bahwa setiap ulat lahir ke dunia dengan dibekali pengetahuan tentang apa yang harus dilakukannya, yang berarti bahwa semua hal ini 'diajarkan' sebelum ia lahir.

Mari kita jelaskan ini dengan sebuah contoh. Apa pendapat anda jika melihat bayi yang baru lahir bisa berdiri selama beberapa jam setelah kelahirannya, mengumpulkan benda-benda yang ia butuhkan untuk membuat alas tidurnya (seperti selimut kapas, bantal, kasur), dan kemudian menyatukannya dengan rapi, membuat alas tidurnya dan berbaring di atasnya? Setelah anda pulih dari keterkejutan terhadap peristiwa ini, mungkin anda mengira bahwa bayi itu pasti diajari dengan cara yang luar biasa di rahim induknya untuk mengerjakan proses seperti itu. Kejadian ulat itu tidak berbeda dari bayi dalam contoh ini.

Ini sekali lagi mengarahkan kita pada kesimpulan yang sama: makhluk-makhluk hidup hadir ke dalam kehidupan, berkelakuan dan hidup dengan cara yang ditentukan oleh Allah Yang menciptakan mereka. Ayat Al-Qur'an yang menyatakan bahwa Allah memberi ilham kepada lebah dan memerintahkannya untuk membuat madu (Surat an-Nahl, 68-69) memberi contoh tentang rahasia besar dunia makhluk hidup. Rahasia ini adalah bahwa semua makhluk hidup tunduk kepada kehendak Allah dan mengikuti takdir yang ditentukan oleh Dia. Karena inilah lebah membuat madu dan ulat sutera membuat sutera.

Semoga tulisan ini bermanfaat khusunya untuk penulis sendiri dan umumnya untuk kita semua
Aamiin.........

Comments